... sedikit kisah yang akan membuatmu tersenyum di masa depan ...

Kamis, 27 Oktober 2011

Kala Hujan ...

Kulangkahi rintik-rintik hujan yang jatuh dari langit, membasahi helai-helai panjang rambutku yang terurai berantakan. Sedikit berlari kumasuki cafe kecil di ujung jalan ditengah kota. Cafe tempat kita bertemu sekitar 3 tahun yang lalu. Cafe yang seringkali kita singgahi setelah sepanjang hari menyusuri kota di hari Sabtu yang indah. Cafe ini, cafe kita. Dulu.

Entah kenapa kata terakhir itu selalu membuat hatiku sakit, mengingat kini aku duduk termenung sendirian dimeja paling pojok di sekat jendela cafe, meja yang selalu kau sukai, meja yang menurutmu paling romantis, tepat didekat jendela hingga kau bisa melihat titik-titik hujan dengan jelas diluar cafe. Akupun bingung mulai sejak kapan aku menyukai kebiasaan ini, hanya termenung di dalam cafe ataupun menuliskan beberapa baris kata di buku tebal yang selalu kubawa jika ingin pergi ke cafe ini, atau bahkan hanya melihat manisnya pasangan-pasangan lainnya yang menyebar dimeja lain, atau sekedar menyaksikan lalu lalang orang-orang yang berjalan cepat menghindari rintik hujan diluar cafe. Aku hanya ingat bahwa kau menyukai suasana di cafe ini, menyukai meja ini. Dan aku suka itu.

Kini rintik hujan itu telah sedikit demi sedikit menghilang, hanya menyisakan hawa lembab dan dingin khas setelah hujan. Namun satu hal yang aku tahu, kau pasti tidak tahu, rasa untukmu tidak akan pernah berhenti seiring berhentinya hujan.




Yak Yak Yak, satu lagi karya random amel saat bt ngedengerin mata kuliah pak tjarisan, karena diluar kampus agak gerimis dan udah mau masuk musim ujan, jadi kepikiran cerita aneh kayak gini ... Enjoy ^_^


26 October 2011
Mata Kuliah Pengadaan Tenaga Kerja

Selamat Hari Blogger Nasional

Hueaheuahueaheuahuea, ternyata hari ini hari blogger nasional ..., dan setelah sekian lama saya g' updates blog, ternyata malah hari blogger nasional, yasudahlah pokoknya Selamat Hari Blogger Nasional yah, semoga saya makin rajin update hahaha ... :)

Selasa, 21 Juni 2011

Tugas Kuliah - Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa


PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH BANGSA



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam tak lupa tercurah dan disampaikan kepada junjungan kita, pemimpin terbaik sepanjang masa, panutan kita, penuntun kita Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqomah dalam ajarannya hingga akhir zaman.

Makalah ini berjudul “Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa” ini disusun untuk memenuhi syarat penilaian mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, program studi Manajemen Sumber Daya Manusia di Akademi Pimpinan Perusahaan.

Mengingat adanya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, maka penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kapada semua pihak yang telah membantu baik berupa nasehat, petunjuk, dorongan dan motivasi yang besar kepada penulis. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :

  1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya agar penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
  2. Drs. Udin Syamsudin, M.M sebagai Direktur Akademi Pimpinan Perusahaan
  3. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan secara penuh tanpa pamrih dan untuk semua anggota keluargaku.
  4. Drs. Sukardjono, M.M sebagai dosen Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
  5. Pihak-pihak lain yang turut membantu penyusunan makalah ini, yang penulis tidak dapat tuliskan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga segala kritik dan saran yang berguna bagi perbaikan makalah ini sangat diharapkan.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum Wr Wb.



Jakarta, Juni 2011
                                                                                                Penulis

Siti Amelia Mawaddah


PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH BANGSA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Terlahirnya Pancasila sebagaimana tercatat dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, merupakan sublimasi dan kristalisasi dari pandangan hidup (way of life) dan nilai-nilai budaya luhur bangsa yang mempersatukan keanekaragaman bangsa kita menjadi bangsa yang satu, Indonesia. Berbeda dengan Jerman, Inggris, Perancis, serta negara-negara Eropa Barat lainnya, yang menjadi suatu negara bangsa (nation state) karena kesamaan bahasa. Atau negara-negara lainnya, yang menjadi satu bangsa karena kesamaan wilayah daratan. Latar belakang historis dan kondisi sosiologis, antropologis dan geografis Indonesia yang unik dan spesifik seperti, bahasa, etnik, atau suku bangsa, ras dan kepulauan menjadi komponen pembentuk bangsa yang paling fundamental dan sangat berpengaruh terhadap realitas kebangsaan Indonesia saat ini.
Dengan demikian, Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Indonesia harus diketahui dan dipahami oleh seluruh bangsa Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga, dan menjalankan nilai-nilai serta norma-norma positif yang terkandung dalam sila-sila pancasila hingga menjadi bangsa yang kuat dalam menghadapi kisruh dalam berbagai aspek sosial, ekonomi, politik baik nasional maupun internasional seperti yang sedang kita alami belakangan ini.

B. Identifikasi Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan rumusan masalah yang antara lain :
1. Apakah landasan filosofis Pancasila?
2. Apakah fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia?
3. Apakah bukti bahwa Pancasila dijadikan sebagai dasar falsafah negara Indonesia?

BAB II
TINJAUAN UMUM

A. FILSAFAT PANCASILA

1. Filsafat
Secara etimologis istilah “filsafat” atau bahasa Inggrisnya disebut “philosophi” berasal dari bahasa Yunani “philien” (cinta) dan “sophos” (hikmah/kearifan) atau bisa juga diartikan “cinta kebijaksanaan”. Makna menurut beberapa tokoh filsafat yaitu :
 Socrates: peninjauan dalam diri yang bersifat reflektif atau berupa perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan adil dan bahagia.
 Plato: filsuf adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth). Dalam pencarian dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah.

Wawasan filsafat terdiri dari beberapa aspek, yaitu Aspek Ontologi (eksistensi), Epistemologi (Metode/cara), dan Aksikologi (nilai dan estetika). Aliran filsafat juga terbagi atas beberapa sifat yaitu Materialisme (kebendaan), Idealisme / Spiritualisme (ide dan spirit), Realisme (Realitas).
2. Pancasila
Pancasila adalah dasar Filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam UUD 1945, dundangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama dengan UUD 1945. Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam Kitab Tripitaka milik ajaran moral agama Budha yang kemudian ajaran tersebut diadaptasi oleh orang Jawa. Secara etimologis kata Pancasila berasal dari bahasa Sansakerta yaitu “Panca” (lima) dan “Syila” (Dasar/Sendi). Istilah Pancasila pertama kali digunakan sebagai nama dari 5 unsur dasar negara oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945.
Secara ringkas Filsafat Pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh.


BAB III
PEMBAHASAN
A.   Landasan Filosofis Pancasila.
Pancasila dikenal sebagai filosofi Negara Indonesia. Nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan filosofis yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Prof. Mr. Drs. Notonagoro dalam pidato Dies Natalis Universitas Airlangga Surabaya pada tanggal 10 November 1955 : “Susunan Pancasila itu adalah suatu kebulatan yang bersifat hierrarchies dan piramidal yang mengakibatkan adanya hubungan organis di antara 5 sila negara kita”. Pernyataan dan pendapatnya tersebut kemudian diterima dan dikukuhkan oleh MPRS dalam Ketetapan No. XX/MPRS/1960 jo. Ketetapan No. V/MPR/1973. Pernyataan tersebut diperkuat juga oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan demikian, karena masing-masing sila dari Pancasila itu tidak dapat dipahami dan diberi arti secara sendiri-sendiri. Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-sila lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru tentang Pancasila.
Dengan demikian, landasan Filsafat Pancasila merupakan harmonisasi dari nilai-nilai dan norma-norma utuh yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, yang bertujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh agar menjadi landasan filsafat yang sesuai dengan keperibadian dan cita-cita Bangsa.
Adapun bentuk Filsafat Pancasila sendiri digolongkan sebagai berikut :
- Bersifat religius yang berarti dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenal adanya kebenaran mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran religius) dan sekaligus mengakui keterbatasan kemampuan manusia.
- Memiliki arti praktis yang berarti dalam proses pemahamannya tidak sekedar mencari kebenaran dan kebijaksanaan, serta hasrat ingin tahu, tapi hasil pemikiran yang berwujud filsafat pancasila tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari (way of life / weltanschaung) agar mencapai kebahagiaan lahir dan bathin, dunia maupun akhirat (Pancasilais).

B. Fungsi Utama Pancasila Bagi Bangsa dan Negara Indonesia
1. Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.
Sebagaimana yang ditujukan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1979, maka Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara kita. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah serta tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjung sebagai pandangan/filsafat hidup. Dalam pergaulan hidup terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan sesuatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pada akhirnya pandangan hidup sesuatu bangsa adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya menjadi negara yang sejahtera (Wellfare State).
2. Filsafat Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.
Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar Falsafah Negara (Philosofische Grondslag) dari negara, ideologi negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara atau dengan kata lain Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah serta pemerintahan negara.
Dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa Pancasila itu adalah sumber dari segala sumber hukum yang antara lain sumber hukum formal, undang-undang, kebiasaan, traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum.
3. Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa Indonesia
Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia ialah : Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.Keperibadian bangsa tetap berakar dari keperibadian individual dalam masyarakat yang pancasilais serta gagasan-gagasan besar yang tumbuh dan sejalan dengan filsafat Pancasila.
C. Bukti Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Indonesia

Bukti yang menyatakan Falsafah Pancasila digunakan sebagai dasar falsafah Negara Indonesia dapat kita temukan dalam dokumen-dokumen historis dan perundang-undangan negara Indonesia, antara lain :
1. Naskah Pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945.
2. Naskah Politik bersejarah, tanggal 22 Juni 1945 alinea IV yang kemudian dijadikan   naskah rancangan Pembukaan UUD 1945 (Piagam Jakarta).
3. Naskah Pembukaan UUD Proklamasi 1945, alinea IV.
4. Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) tanggal 27 Desember 1945, alinea IV.
5. Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1950.
6. Pembukaan UUD 1945, alinea IV setelah Dekrit Presiden RI tanggal 5 Juli 1959.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya adalah sebagaimana nilai-nilainya yang bersifat fundamental menjadi suatu sumber dari segala sumber hukum dalam negara Indonesia, menjadi wadah yang fleksibel bagi faham-faham positif untuk berkembang dan menjadi dasar ketentuan yang menolak faham-faham yang bertentangan seperti Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama, Kolonialisme, Diktatorisme, Kapitalis, dan lain-lain.
BAB IV
PENUTUP
A.   Simpulan
Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas, maka dapat penulis tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.

2. Fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia yaitu:
a) Filasafat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
b) Filsafat Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
c) Filsafat Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia
3. Bukti Falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia terbukti secara historis melalui dokumen-dokumen bersejarah dan di dalam perundang-undangan negara Indonesia.
B.   Saran
Warganegara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di negara Indonesia Oleh karena itu sebaiknya warga negara Indonesia harus lebih meyakini atau mempercayai, menghormati, menghargai menjaga, memahami dan melaksanakan segala hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa falsafah Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang terjadi ini dapat diatasi dan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia ini.
Demikian beberapa data mengenai Pancasila Sebagai Falsafah, serta beberapa penjelasannya yang dikemukakan secara garis besarnya, yang tentunya memerlukan usaha yang lebih jauh untuk mendapatkan penyelesaian yang cepat, tepat dan akurat.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dalam pengembangan ilmu pengetahuan.





Kamis, 17 Februari 2011

Lirik Lagu No Other-Super Junior

No Other - Super Junior

[Siwon] 
Neo gateun saram tto eopseo 
juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol 
eodiseo channi 
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul 

[Yesung] 
Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom 
[Ryeowook] 
Neoui ttatteuthan geu soni chagapge, chagapge shikeo isseul ttae Neoui ganghaetdeon geu maeumi nal karopge sangcheo badasseul ttae 

[Donghae] 
Naega jaba julge anajulge salmyeoshi, geugeoseuro jakeun iroman dwendamyeon johgesseo Eonjena deo maneun geol haejugo shipeun nae mam neon da mollado dwae

[Kyuhyun] 
Gaseumi sorichyeo marhae jayuro-un nae yeonghon 
Eonjena cheo-eumui imaeum euro neoreul saranghae georeo watdeon shiganboda nameun nari deo manha 
[Heechul] 
Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul 

[Eunhyuk] 
Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom 
[Yesung] 
Naui ganan haetdeon maeumi nunbushige 
jeomjeom byeonhaegal ttae 
Jakeun yokshimdeuri deoneun neomchiji anhge nae mamui geureut keojyeogalttae 

[Sungmin] 
Argo isseo geu modeun iyuneun bunmyeonghi 
nega isseo ju-eotdaneun geot geu, geot ttak hana ppun 
Eonjena gamsahae naega mankeum geuri jalhal su iggenni yeah 

[Leeteuk] 
Gaseumi sorichyeo marhae jayuro-un nae yeonghon Eonjena cheo-eumui imaeum euro neoreul saranghae georeo watdeon shiganboda nameun nari deo manha 

[Ryeowook] 
Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul 

[Heechul] 
Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom 
[Eunhyuk] 
Itjanha jogeum aju jogeum na sujupjiman neon molla sokeun taeyangboda tteugeoweo nae mam jom arajweo 
TV show-e na oneun girl deureun mudae- eseo bichi nandedo neon eonjena nunbushyeo 
([Shindong] naega michyeo michyeo baby) 
Saranghandan neoui mare sesangeuk da gajin nan You & I, You're so fine neo gateun saram isseulkka 

[Shindong] 
Saranghae oh, negeneun ojik neoppun iran geol babo gateun na- egeneun jeonburaneungeol arajweo 

[Kyuhyun] 
Gateun gireul georeo wasseo urin seoro dalpagago itjanha nolla-ul ppuniya goma-ul ppuniya saranghal ppuniya 

[Sungmin] 
Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul 

[Siwon] 
Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom 
[Ryeowook] 
Neo gateun saram tto eobseo

one of my favourite song by Super Junior *aah, sebenernya sih saia suka semua lagu suju, hehe*

Rabu, 16 Februari 2011

biodata cho kyuhyun

wew postingan pertama di 2011 ...
yak, setelah lama g' nulis lagi, skarang saia kembali lagi .... *brb ngebersihin sarang laba-laba*
nah, daripada saia ngepost yg g' jelas, mendingan ngepost biodata kyuhyun oppa aja yah, check them out ...


ini piku waktu kyuhyun oppa ikut drama musikal the three musketeers

Nama:cho kyuhyun


Nama stage:kyunnie

Nama china: Zhao Kui Xian

Tanggal lahir : 3 Februari 1988

Tempat lahir: Seoul Nohwon 

Tingginya : 180 cm

Beratnya : 68 kg

Golongan darah : A

Saudara : kakak perempuan Cho Ahra (1985)

Pendidikan : Sekolah Menengah Shinchung, Sekolah Perguruan Tinggi Yumkwang, Universitas Kyunghee...

Casting : Chin Chin Singing Competition, 3rd place

Debut pada : 08/2005

Cyworld : sneezes

Nickname: gemkyu(game),bedkyu(bed),drakyu(drama),skikyu(ski).dll *nick name kyu oppa banyak bgt*


Kyuhyun tergabung menjadi anggota ke-13 super junior pada tanggal 23 Mei 2006, Kyu dengan Yesung dan Ryeowook, ditempatkan di subgroup Super Junior yang pertama...yaitu Super Junior-KRY. Kyu juga tergabung dengan subgroup lainnya yaitu Super Junior M, bersama dengan Siwon, Hankyung, Ryeowook, Donghae, Henry dan Zhoumi, dan belakangan ini karena absennya Hankyung jadi masuk dua personil suju lainnya yaitu Eunhyuk dan Sungmin ..., Kyu juga masuk project lain dari SM Entertainment, yaitu SM. The Ballad bersama Jonghyun-SHINee, Jay-Trax dan Jino.

cr:koreainfo

Yah, segitu dulu dah bio kyu oppa nya, nanti di up date lagi